FIS. KES. BURHAN
Semoga bermanfaat bagi semua yang membutuhkan
Mengenai Saya
- Nama: BURHAN
- Lokasi: Lhokseumawe, ACEH, Indonesia
Bekerja pada RSU Cut Meutia sejak tahun 1988, saat ini bekerja pada kasie penunjang Medisk Mengajar Fisika Kesehatan pada beberapa stikes di Kota Lhokseumawe
Minggu, 13 Januari 2013
Biomekanika
Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
—————————————————————-
Dasar Gerak & Gaya Tubuh
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
—————————————————————-
Dasar Gerak & Gaya Tubuh
Hukum Newton
tentang Gerak
Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum tentang gerak yang dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak.
Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum tentang gerak yang dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak.
Hukum 1. Sebuah benda
terus berada pada keadaan
awalnya yang diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya yang tak seimbang,
atau gaya luar neto.
Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol. Secara matematis dapat ditulis.
F neto = 0
Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak akan tetap bergerak dalam kecepatan yang konstan, kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang.
Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol. Secara matematis dapat ditulis.
F neto = 0
Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak akan tetap bergerak dalam kecepatan yang konstan, kecuali dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang.
Jika seseorang
berada dalam bus yang berjalan dan tiba-tiba mengerem, mungkin orang tersebut
bisa terpelanting dan berkata ”aku terlempar ke depan !”, padahal itu adalah
inersia yang menyebabkan ke depan berlanjut walau bus telah berhanti.
Cedera benturan
disebabkan kecenderungan kepala manusia untuk mematuhi hukum tersebut. Jika ada
gaya sentakan dari belakang, badan akan tersentak keras ke depan karena ia
berkontak dengan tempat duduknya. Namun kepala cenderung tidak bergerak dan
tersentak dalam posisi yang menjulur (ekstensi). Karena kepala melekat pada
badan, maka kepala akan terbentur dengan keras ke depan menyebabkan kerusakan
pada vertebra serviks. Cedera dalam tinju atau football yang mengakibatkan
kerusakan otak terjadi dalam proses serupa.
Hukum 2.
percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik dengan massanya (m) dan
sebanding dengan gaya neto (F) yang bekerja padanya :
F = ma
Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar 3 .kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.
Atau
F = ma
Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F dilantai yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar 3 .kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.
Atau
Sekarang kita
lakukan percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya
dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali, ternyata
percepatannya menjadi ½ kali. Kita bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda
berbanding terbalik dengan massa benda itu.
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama : m = F/m
Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda.
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain dengan menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama : m = F/m
Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda.
Seorang tenaga
medis yang kesulitan memindahkan troli yang berat, mungkin akan meminta bantuan
sejawatnya, untuk menghasilkan gaya yang lebih besar, sehingga pergerakan troli
dari keadaan diam menjadi bergerak (percepatan) yang dihasilkannya lebih besar
atau troli lebih mudah dipindahkan.
Hukum 3.
Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah gaya
pada benda B, gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan oleh benda B
pada benda A.
F aksi = F
reaksi
F aksi = gaya yang bekerja pada benda
F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
F aksi = gaya yang bekerja pada benda
F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Saat berjalan,
hentakan kaki atau sepatu ke permukaan lantai biasanya mengartikan bahwa orang
tersebut menekankan kakinya ke permukaan lantai dengan gaya reaksi bumi yang
sama melalui lantai pada kaki tersebut.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian!
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul sendirian!
Jenis-jenis
Gaya
1. Gaya Berat
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda dan bumi. Gaya ini sebanding dengan massa m benda itu dan medan gravitasi , yang juga sama dengan percepatan gravitasi jatuh bebas :
Berat benda sifat intrinsik benda.
Berat bergantung pada lokasi benda, karena g bergantung pada lokasi. Gaya berat selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan, apakah dibidang horisontal, vertikal ataupun bidang miring
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda dan bumi. Gaya ini sebanding dengan massa m benda itu dan medan gravitasi , yang juga sama dengan percepatan gravitasi jatuh bebas :
Berat benda sifat intrinsik benda.
Berat bergantung pada lokasi benda, karena g bergantung pada lokasi. Gaya berat selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan, apakah dibidang horisontal, vertikal ataupun bidang miring
2. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua prmukaan yang bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh.
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua prmukaan yang bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh.
3. Gaya Gesek
Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling mengerjakan gaya gesekan. Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan benda-benda di titik persentuhan.
Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh.
[1] Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang menyelubungi jantung adalah untuk menampung cairan perikardial yang menjaga agar membran tetap terpisah dan tidak saling bergesekan akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung.
[2] Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas atau penurun friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago paa sendi sinovial, mis: sendi lutut.
Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling mengerjakan gaya gesekan. Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan benda-benda di titik persentuhan.
Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam kehidupan keseharian terutama tubuh.
[1] Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang menyelubungi jantung adalah untuk menampung cairan perikardial yang menjaga agar membran tetap terpisah dan tidak saling bergesekan akibat friksi yang berasal dari dentuman jantung.
[2] Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas atau penurun friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago paa sendi sinovial, mis: sendi lutut.
continue….di
Seri Fisika Kesehatan__Bimekanika_02
Tulisan ini
dikirim pada pada Rabu, Oktober 28th, 2009 12:31 am dan di isikan dibawah Fisika Kesehatan. Anda dapat meneruskan melihat
respon dari tulisan ini melalui RSS 2.0 feed. r Anda
dapat merespon, or trackback dari website
anda